Polisi Bali Peras Turis Denpasar, 23 Januari 2025 – Dunia pariwisata Bali kembali diguncang kabar kurang sedap. Seorang anggota kepolisian di Bali mengakui telah melakukan pemerasan terhadap turis asal Kolombia. Kasus ini mencuat setelah korban melaporkan insiden tersebut kepada pihak konsulat negaranya. Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Made Wijaya, turut menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang mencoreng citra Pulau Dewata.
Kronologi Pemerasan
Menurut laporan yang diterima, insiden bermula ketika turis asal Kolombia, Juan Ramirez, dihentikan oleh seorang oknum polisi di kawasan Kuta. Polisi tersebut mengklaim bahwa Juan melanggar aturan lalu lintas. Dalam interaksi tersebut, oknum polisi diduga meminta uang sebesar Rp5 juta untuk “menyelesaikan masalah” di tempat. Korban yang merasa terintimidasi akhirnya memberikan uang tersebut.
Juan kemudian melaporkan kejadian ini kepada konsulat Kolombia di Denpasar, yang langsung menindaklanjuti dengan melaporkannya ke pihak kepolisian Bali. Setelah dilakukan investigasi internal, polisi yang bersangkutan mengakui perbuatannya.
Tanggapan Kepolisian Bali
Kapolda Bali, Irjen Pol. Agus Putra, menyatakan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap oknum yang terlibat. “Kami tidak mentolerir tindakan seperti ini. Anggota tersebut telah melanggar kode etik dan akan segera diproses sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegasnya dalam konferensi pers di Denpasar.
Agus juga menekankan bahwa kejadian ini adalah kasus individual dan tidak mencerminkan keseluruhan institusi kepolisian di Bali. “Kami berkomitmen untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan wisatawan terhadap keamanan di Bali,” tambahnya.
Reaksi dari Kadispar Bali
Kepala Dinas Pariwisata Bali, Made Wijaya, menyebut insiden ini sebagai sesuatu yang sangat memprihatinkan, mengingat pentingnya reputasi Bali sebagai destinasi wisata dunia. “Pariwisata Bali sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan. Kasus ini tidak hanya mencoreng citra Bali, tetapi juga dapat berdampak negatif pada tingkat kunjungan wisatawan ke depan,” ujar Made.
Ia menambahkan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Salah satu langkah yang diusulkan adalah meningkatkan pengawasan terhadap aparat yang berinteraksi langsung dengan wisatawan, serta memberikan pelatihan tambahan terkait etika dan pelayanan publik.
Reaksi Wisatawan dan Warga Lokal
Kabar ini menuai beragam reaksi dari wisatawan dan warga Bali.Polisi Bali Peras Turis dan Banyak turis asing yang merasa khawatir dengan keselamatan mereka di Bali. Sementara itu, warga lokal menyayangkan tindakan oknum tersebut yang dianggap mencoreng nama baik Bali.
“Kami sebagai warga Bali merasa malu dengan kejadian ini. Polisi seharusnya menjadi pelindung, bukan malah merugikan turis yang datang ke sini,” kata Nyoman, seorang pelaku usaha pariwisata di Kuta.
Upaya Pemulihan Citra Bali
Untuk mengembalikan citra Bali, pemerintah daerah dan instansi terkait berencana meluncurkan kampanye edukasi untuk aparat kepolisian serta meningkatkan transparansi dalam penanganan kasus-kasus serupa. Selain itu, wisatawan diimbau untuk segera melapor jika mengalami tindakan yang merugikan selama berada di Bali.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga Bali sebagai destinasi yang ramah dan aman bagi semua wisatawan. Kejadian ini akan menjadi pelajaran bagi kami untuk memperbaiki sistem yang ada,” tutup Made Wijaya.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme, terutama di sektor yang melibatkan kepercayaan publik dan wisatawan asing. Semua pihak kini berharap agar Bali bisa segera bangkit dari insiden ini dan kembali menjadi surga wisata dunia.
One reply on “Polisi Bali Peras Turis Kolombia, Kadispar: Sangat Memprihatinkan”